Tugas Biokimia Metabolisme Lipid (Jigsaw)
(dr. Maria Dara, M. Biomed)
Peran dan Sintesis Eikosanoid
oleh:
Pricilia Donna Esperansa Sea
2012-060-106
Peran dan Sintesis Eikosanoid
Eikosanoid merupakan senyawa yang
disintesis dari arakidonat dan beberapa asam lemak-tak jenuh ganda C20
(eikosanoat) lainnya yang umumnya terdapat dalam bentuk teresterfikasi dalam membrane
sel (fosfolipid). Eikosanoid yang terdiri atas Prostaglandin, tromboksan,
leukotrien, dan lipoksin merupakan salah
satu pengatur fungsi sel paling kuat di alam dan dihasilkan oleh hampir setiap
sel tubuh. Zat- zat ini aktif secara
fisiologis maupun farmakologis. Secara fisiologis senyawa eikosanoid dapat berfungsi
sebagai hormon lokal yang terikat dengan protein-G untuk menghasilkan efek
biokimianya.
Eiosanoid berperan penting dalam beberapa proses penting
dalam tubuh, seperti respon peradangan setelah cidera atau infeksi. Respon ini
mencakup pengontrolan pendarahan dengan pembentukan bekuan darah. Dalam pengontrolan
peradangan juga dihasilkan beberapa efek seperti nyeri, pembengkakan dan demam.
Respon berlebihan dapat terjadi pada orang yang memiliki respon alergi.
Eikosanoid juga berperan dalam
proses kontraksi otot polos, terutama di usus dan rahim. Zat ini berperan dalam
pengaturan absorbsi air dan natrium di ginjal, juga dalam proses pengaturan
tekanan darah. Sebagian eikosanoid dapat memicu terjadinya vasokontriksi,
sedangkan yang lainnya memicu masodilatasi. Eikosanoid juga berperan dalam bronkodilatasi
dan bronkokontriksi.
Prostaglandin memerantarai
peradangan, nyeri dan memicu tidur serta mengatur koagulasi darah dan
reproduksi. Obat anti-inflamasi nonsteroid seperti aspirin bekerja menghambat
prostaglandin. Tromboksan berperan dalam pembekuan darah. Leukotrien berefek
dalam kontraksi otot dan bersifat kemotaktik serta penting dalam reaksi alergi
dan peradangan.
Teradapat tiga kelompok eikosanoid
yang disintesis dari asam eikosanoat C20 yang berasal dari asam
lemak esensial linoleat dan α-linoleat, atau secara langsung dari
eikosapentaenoat dan arakidonat. Arakidonat bisa diperoleh dari makanan maupun
sintesis asam linoleat. Pembentukan senyawa eikosanoid dapat terjadi melalui 2
jalur.
1. Jalur siklo-oksigenase
à PG (prostaglandin) dan seri
TX2 (tromboksan) = (prostanoid)
2. Jalur
lipoksigenase à LT4
(leukotrien) dan LX4 (lipoxin)
Kedua jalur ini bersaing dalam
memperebutkan substrat arakidonat. Ada juga jalur sitokrom P450 yang belum
diketahui fungsinya secara pasti. Waktu paruh zat ini sangat cepat sehingga cepat
mengalami inaktivasi dan diekskresikan.
1. Jalur
siklo-oksigenase berperan dalam sintesis prostanoid
Dari jalur
siklooksigenase dihasilkan senyawa prostanoid. senyawa prostanoid memerlukan
dua molekul O2 yang dikatalisis oleh enzim Prostaglandin H sintetase (PGHS)
yang mempunya dua aktivitas enzim, yaitu siklooksigenase dan peroksidase. PGHS
mempunyai dua bentuk isoenzim, yaitu PGHS-1 dan PGHS-2. Produk lintasan
siklooksidase yang berupa endoperoksida (PGH) dikonversi menjadi Prostaglandin
D, E dan F serta tromboksan (TXA2) dan prostasiklin (PGI2).
Masing-masing sel hanya menghasilkan satu jenis prostanoid.
Aspirin,
merupakan obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), menghambat COX-1 dan COX-2.
OAINS lain seperti indometasin dan ibuprofen, dan biasanya mengahambat
siklo-oksigenase dengan bersaing dengan arakidonat.
Inhibitor klasik ini bersifat non selektif yang akan menginhibisi semua
tipe COX sehingga menimbulkan efek samping yang nyata pada ulkus peptikum dan
dispepsia. OAINS yang bersifat asam juga akan secara langsung mengiritasi
lambung dan menghambat sisntesis prostaglandin oleh COX-1. Prostaglanding
berperan dalam melindungi saluran gastrointestinal dan mencegah pengaruh asam
pada mukosa.
OAINS baru bersifat selektif pada COX-2. Selektivitas ini mampu
mengurangi efek samping berupa ulkus peptikum. Celecoxib dan rofecoxib adalah
contoh OAINS yang selektif ini. Namun selektivitas pada COX-2 ini tidak
mempengarhi efek-efek merugikan lain dari OAINS, seperti resiko gagal ginjal,
dan bahkan berpotensi meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke akibat
peningkatan kadar tromboksan. Transkripsi COX 2 dihambat sepenuhnya oleh
kortikosteroid anti-inflamatorik.
Peran asam lemak esensial dalam membentuk membrane tidak berkaitan
dengan pembentukan prostaglandin. Prostaglandin tidak menghilangkan gejala-gejala
defisiensi asam lemak esensial, dan defisiensi asam lemak esensial tidak
disebabkan inhibisi sintesis prostaglandin.
Sikloooksigenase sendiri adalah “enzim bunuh-diri” karena menginaktivasi
prostaglandin, inilah sifat luar biasa enzim ini. Inaktivasi prostaglandin
15-hidroksiprostaglandin dehidrogenase berlangsung cepat. Penghambatan terhadap
kerja enzim oleh sulfalazin atau indometasin dapat memperlama waktu-paruh
prostaglandin dalam tubuh.
2. Jalur Lipoksiganenase membentuk leukotrien & lipoksin
Leukotrien
merupakan kelompok senyawa triena terkonjugasi yang dibentuk dari asam
eikosanoat dalam leukosit, sel mastositoma, trombosit dan makrofag melalui
lintasan lipoksigenase sebagai respon terhadap rangsangan baik imunologis
maupun nonimunologis. Ketiga enzim lipoksigenase (dioksigenase) yang berbeda
menyisipkan atom oksigen ke posisi 5, 12, dan 15 pada asam arakhidonat sehingga
memberikan senyawa hidroperoksida (HPETE).
Hanya 5-lipoksigenase yang yang membentuk
leukotrien. Senyawa yang pertama terbentuk adalah leukotrien A4 yang
selanjutnya dimetabolisasi menjadi leukotrien B4 atau leukotrien C4. Leukotrien
C4 dibentuk melalui penambahan glutation peptida lewat ikatan tioeter.
Pengeluaran selanjutnya glutamate dan glisin akan menghasilkan secara berurutan
leukotrien D4 dan leukotrien E4.
Lipoksin merupakan kelompok senyawa tetraena terkonjugasi yang muncul di dalam leukosit. Kelompok senyawa ini terbentuk lewat kerja kombinasi lebih dari satu lipoksigenase dengan menyisipkan lebih banyak atom oksigen ke dalam molekul. Beberapa lipoksin (LXA4 hingga LX E4) terbentuk dengan cara serupa seperti pada leukotrien.
Lipoksin merupakan kelompok senyawa tetraena terkonjugasi yang muncul di dalam leukosit. Kelompok senyawa ini terbentuk lewat kerja kombinasi lebih dari satu lipoksigenase dengan menyisipkan lebih banyak atom oksigen ke dalam molekul. Beberapa lipoksin (LXA4 hingga LX E4) terbentuk dengan cara serupa seperti pada leukotrien.
Daftar Pustaka:
1. Murray
RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper. 27th ed. Jakarta: EGC; 2006.
2. Klinis S. Biokimia Kedokteran Dasar.
EGC;
3. Teratai
P. PEMBENTUKKAN SENYAWA EIKOSANOID [Internet]. PEMBENTUKKAN SENYAWA EIKOSANOID.
2012 [cited April 4, 2013]. Retrieved from:
http://ruangdiskusiapoteker.blogspot.com/2012/05/pembentukkan-senyawa-eikosanoid.html
4. Laporan
Jurnal Bahaya dari NSAID [Internet]. prmob.net. [cited April 4, 2013].
Retrieved from: http://WEB-INF.prmob.net/views/ltr/article.jspx
Tugas kuliah kah?
BalasHapusSukses yah ;)
iya kk :)
BalasHapussekalian bagi info,,hehehheheh